#Curjek: Pendapatan Pengemudi Gojek Rp 8 Juta Tinggal Cerita

#Curjek : Curahatan Hati Pengemudi GOJEK (doc: Jasaraharja Putera)

Pendapatan pengemudi Gojek sebesar Rp 8 juta per bulan membuat karyawan kantoran iri. Jika dulu ada karyawan yang resign banting stir jadi pengusaha, empat sampai enam bulan yang lalu kondisi tersebut telah berubah. Mereka ramai-ramai mendaftar jadi supir ojek. Ada juga yang memilih tetap bekerja di kantor tapi mengambil pekerjaan sampingan jadi supir ojek di Gojek.

Para pengemudi sendiri yang mengakui kalau pekerjaan menjadi supir ojek tak `senistah` dulu. Semenjak ada Gojek dan ojek berbasis online lainnya, profesi sebagai supir ojek tak bisa dipandang sebelah mata. Kehidupan mereka mengalami perubahan. Untuk menghidupi tiga orang anak yang masih kecil-kecil terasa lebih ringan.

Mahasiswa atau anak muda yang berasal dari keluarga kaya pun ada yang menjalani pekerjaan sebagai supir ojek dan tak malu dipanggil dengan sebutan abang ojek. Bedanya, motor mereka lebih besar CC-nya, sepatunya bermerek, aroma tubuh lebih wangi, dan jam tangan yang tak kalah canggih dari ponselnya.

Tempo hari si Jeko, teman saya di kantor, dapat abang Gojek yang mengenakan sepatu Nike, jam tangan Apple Watch, dan iPhone 5S serta Android. Setelah stalkingin akun IG-nya, wajar kalau si abang ojek ini tidak kesulitan waktu dimintai tolong beli makanan kucing di tempat yang mungkin jarang terjamah. Tajir bo!

Namun dari pengemudi jugalah saya mengetahui kalau sekarang rada susah mendapat uang sebesar itu. Mereka berharap pendapatan pengemudi Gojek sebesar Rp 8 juta per bulan tak menjadi cerita lalu semenjak penerimaan besar-besaran di Senayan dua bulan lalu.

Dalam sebulan ini saya mendapat curhatan seperti itu dari tiga atau empat orang pengemudi Gojek. Seperti biasa, saya selalu mengajak pengemudi Gojek ngobrol atau sebaliknya biar perjalanan tak terasa lama.

Sebut saja Pak Irwan, 43 tahun, dulunya adalah seorang karyawan biasa yang digaji sebesar Rp 4,5 juta tiap bulan. Tahu kalau pendapatan di Gojek lebih besar, Pak Irwan pilih resign dan mencoba keberuntungan di Gojek. Tiga bulan pertama, April sampai Juli, Pak Irwan merasakan betul gaji besar itu. “Alhamdulillah, Dek, kebantu banget.”

Strategi Pak Irwan, begitu keluar di pagi hari mencari orderan dengan jarak yang cukup jauh. Mendekati sore sampai malam, sebisa mungkin paling jauh hanya 10 kilometer. Namun strategi itu berubah kala jumlah driver Gojek bertambah. “Sekarang jumlahnya membludak, dek. Apalagi sekarang di beberapa titik sudah ada Gojek yang bikin pangkalan sendiri. Kalau saya nyelak, saya enggak enak. Tapi ngaruh banget ke pendapatan saya,” kata Pak Irwan. Itu dulu. Beda ceritanya dengan sekarang. Menyadari kalau beginilah pekerjaan sebagai pengemudi Gojek, Pak Irwan pun main ambil saja begitu ada orderan masuk ke ponselnya. “Rada nggak enak juga sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi?”

Satu lagi strategi yang diterapkan Pak Irwan, menggunakan waktu libur untuk narik! “Tiga bulan pertama itu, Sabtu dan Minggu libur nggak terlalu berpengaruh sama pendapatan. Saya bisa main sama anak-anak. Sekarang, saya pakai juga buat narik. Ya, walaupun setengah hari.”

Beda Pak Irwan, beda pula dengan Pak Zul. Sebelum jadi Gojek sebulan yang lalu, Pak Zul baru saja resign dari pekerjaan dengan pendapatan sebulan sekitar Rp 5-6 juta. Dia tidak menyebut secara detail apa pekerjaannya. Dari percakapan kami mengenai pekerjaan di bidang jurnalis, iklan, dan televisi, saya menebak Pak Zul ini orang lama di dunia periklanan. Tahu banget seluk beluk kerja di periklanan.

“Saya sudah dengar sih, kalau pendapatan Gojek sebesar itu rada susah. Tapi bukan berarti mematahkan semangat saya untuk bekerja, dong? Dapat segitu Alhamdulillah, enggak ya Alhamdulillah juga. Strategi saya paling ambil yang jauh-jauh. Meski terkadang suka di-BT-in sama teman-teman yang lain. Siapa suruh mereka lengah. Bukan maksud saya untuk merusak pendapatan mereka tapi ya pas saya lihat dan saya tahu letaknya, saya ambil.” Kata Pak Zul.

Nah, yang paling bikin saya kesal waktu mendengar curhatan pengemudi Gojek sebut saja Kirun, 24 tahun. Dia merasakan betul imbas dari penerimaan besar-besaran Gojek beberapa bulan lalu. Jadinya harus rebutan penumpang sama seperti Pak Irwan dan Pak Zul. Kampretnya, Kirun ini main ambil orderan saja tanpa melihat dulu ke mana tujuannya si calon penumpang.

“Makanya, saya minta tolong diarahin sama kakak. Maaf ya, kak, bukannya saya kurang ajar atau gimana-gimana, tapi kalau nggak seperti ini bisa kecil pendapatan saya,” mendengar si Kirun ngomong seperti ini, mau marah rasanya nggak pantes, mau kasihan tapi itu kan risiko dari setiap pekerjaan, bukan? *tamparin pakai helm*

Gojek yang sekarang beda sama yang dulu

Sebulan ini juga saya rasakan ada perbedaan yang cukup mencolok antara pengemudi Gojek yang dulu dan sekarang. Seperti Kirun, kebanyakan pengemudi Gojek sekarang main ambil orderan tanpa tahu ke mana tujuannya. Kalau menurut mereka terlalu jauh tak jarang mereka sendirilah yang membatalkan orderannya.

Dulu, saya mendapat pengemudi Gojek yang tahu jalan. Bahkan yang jauh sekali pun. Paling yang mereka tanyakan Cuma letak persisnya dan ancar-ancar.

Misalnya saya dari Palmerah mau ke Kuningan. Pengemudi Gojeknya paling Cuma nanya,”Ini yang letaknya sebelah kanan kalau dari perempatan Kuningan kan, Mbak? Mbaknya mau lewat situ atau ada jalan lain yang mungkin menurut Mbak lebih cepat?”. Sekarang dapatnya malah,”Mbaknya mau ke mana, ya?”. Siapa coba yang tidak geram mendapat pertanyaan seperti ini. Bukannya saat melihat orderan bakal terlihat bakal membawa calon penumpang ke mana? Kok ini malah bertanya mau ke mana.

Untung saya masih punya rasa toleransi dan untung harganya jelas. Tidak membatalkan oderan itu tapi memberitahu tujuan sebenarnya. Cuma rasa gondok itu muncul saat dia bertanya lagi,”Gedung Kemenkes? Itu Kuningan sebelah mana? Jauh nggak dari Gedung Bakrie?”.

Selain itu, jika dulu kebanyakan pengemudi Gojek masih bisa diajak ngobrol, pengemudi sekarang sepertinya susah. Bawa motornya saja terburu-buru. Maunya cepat sampai, dapat bayaran, narik lagi. Tak jarang saya meminta mereka untuk tidak ngebut-ngebut.

Memang, dengan bertambahnya pengemudi Gojek, bertambah pula jumlah penumpangnya. Saya merasakan betul kalau sekarang waktu order lebih cepat dari bulan-bulan sebelumnya. Tidak sampai 15 menit sudah ada yang menerima orderan saya. Dulu sampai 30 menit orderan saya tidak ada yang menerima yang berakhir gagal order. Tapi saya lebih senang dengan yang dulu, yang menerima orderan beneran tahu ke mana tujuan saya.

Pengemudi Gojek muda yang tajir tak usalah narik

Seperti yang saya tulis di atas, mereka yang berasal dari keluarga berada tak malu jadi pengemudi Gojek. Bahkan sekitar tiga bulan lalu media sosial seperti Facebook dan Path dibanjiri postingan pengemudi Gojek berwajah ganteng menunggangi motor ber-CC besar berjaket hijau bertuliskan GOJEK.

Menurut saya, kalau hanya untuk ajang keren-kerenan, mending nggak usah jadi pengemudi Gojek. Pendapatan sebesar Rp 8 juta per bulan memang sangat menggiurkan. Namun akan lebih mulia jika uang itu biar didapat oleh mereka yang benar-benar membutuhkan guna menghidupkan istri dan anaknya yang masih kecil. Dengan berkurangnya jumlah pengemudi Gojek peluang mereka mendapat uang sebesar itu ada. Atau dari pihak Gojeknya menyudahi promo-promonya. Kembali ke harga normal, lihat berapa banya pelanggan Gojek yang benar-benar setia.

Illustrasi pengemudi (driver) Gojek yang berasal dari kalangan berada (Doc: Aripitstop)

Buat pengemudi Gojek berusia muda dan berwajah tampang, mending masukin lamaran ke Production House (PH) siapa tahu jadi bintang sinetron. Atau usaha lain. Sebentar lagi musim hujan, kemungkinan pendapatan pengemudi Gojek turun sangatlah besar. Jadi, biarkan mereka melakoni profesi sebagai pengemudi Gojek itu.

Benar, deh, saya rela menunggu Gojek cukup lama (kalau memang jumlah pengemudi Gojek berkurang) asal yang menerima orderan saya benar-benar tahu jalan dan tidak diuber-uber waktu.

SILAHKAN KOMENTAR DI SINI

124 thoughts on “#Curjek: Pendapatan Pengemudi Gojek Rp 8 Juta Tinggal Cerita

  1. Nice ka adito
    Saya setuju yang melamar gojek buat yang butuh….karena kadang ada yang dari pagi sampe malem berjuang dijalanan jadi gojek utk keluarganya dibandingkan yang nyambi gojek untuk berangkat atau pulang kantor dibayar karena searah jalan pulangnya…
    Semoga gojek sendiri punya kriteria dalam hal ini….

    1. Sebenarnya mau nyambi boleh saja tapi dilihat juga status ekonominya gitu. Jangan yang hidupnya sudah kaya, bergelimang harta, malah jadi pengemudi Gojek 😀

    2. maaf saya saja pelaku gojek,memang saya tidak paham jalan jakarta sepenuhnya.karena saya keja di bali pada saat itu,memang terkadang menjengkelkan kalau tidak tau jalan,tapi apa salahnya kalau kita saling share.
      kenapa harus di bawa moody para penumpang???
      sabarlah sedikit.

  2. aku setuju Dit… Suka emosi kadang kalau dapet driver yang ngga tau jalan. Kadang pulang kerja udah capek dan ngantuk, eehh malah harus nunjukin arah.

  3. Aku jarang pakai gojek, kalau pas kepepet aja.
    Sama suka sebel udab jelas-jelas ditulis nunggu dimana, mau kemana.
    Eh dia main miskol-miskol trus nanya ‘mbak nunggu dimana?’ Atau ‘Mbak yg mana? ‘
    Padahal udah kasih tau detail nunggu di, baju apa, dll.

  4. Fenomena tukang ojek.., Saya punya ade gabung ke gojek mas dito, dia ambil job itu karena lagi libur kuliah 3 bulan, lumayan tuk nambah uang jajan katanya.. bagus juga sih yg penting mah positif aja kerjaannya

      1. maaf kang, masih kurang ngerti, maksud dari ambil sembarangan order seperti apa maksudnya..? mereka bukannya berbasis online, mohon jelasnya ya..?
        terima kasih

  5. setuju bingits dit! kalau sudah “kembali” natural mungkin saya akan cari Gojek. Blum donlod app sampe skarang. Masih ga enak sama ojek pengkolan. Wlo ngga ke beliau2 juga sih. Masih suka jalan kaki. Sampai sekarang masih ngandelin Busway dan Dua kaki saya untuk jalan. dikiri dan kanan, satu mulut saya tidak berhenti makan 😀

  6. iya ya peningkatan jumlah pengojek tak berbarengan dengan literasi para driver tentang jalan, pemanfaatan map pada smartphone, dan tingkah laku. satu hal yang mungkin terlewat dilakukan oleh manajemen ojek online.

    salah satu cara yang ditempuh driver ojek online adalah dengan migrasi ke lokasi yang masih sedikit jumlah drivernya, seperti Bogor. Sebulan lalu masih sulit mencari sopir gojek di Bogor. sekarang, gampang!

    btw, nice post. senang melahap kata demi kata dari cerita di atas.

  7. Ulasannya bagus, meskipun kayagnya kotaku belum ada gojeknya *emang belum ada atau akunya aja yang ndak gaul* 😀 langsung aku follow ya, salam kenal Mas Adiito 🙂

  8. Katanya gojek itu melek teknologi, tak tau jalan bisa pake gps, tp kayaknya mereka tak punya gps

    Untuk para penumpang, ojek itu bukan taksi, secara alami, ojek itu hanya mengantar jarak dekat saja, logika saja kalo orang biasanya tinggal dan keliling di Jakarta barat suruh nganter blusuk’an sampe jakarta timur atau Selatan saya jamin gak akan tau jalan sampe detil

    Pengertian lah..

    1. Kalau saya tidak pengertian, bisa saja saya minta cancel. Dan karena pengertian jugalah ongkos mereka kerap saya tambah. Kalau terus menerus bicara pengertian, apa bedanya GOjek sama ojek pangkalan? Sama saja dong berarti? 🙂

      1. Ojek Pangkalan : Menunggu kedatangan Penumpang, harga asal nembak, Gojek : Menjemput Penumpang, dapat di pesan secara Online harga sudah terdaftar …hehehe maaf ikut campur

  9. posting bagus adito! mewakili pengalaman sy sekali, sekarang kalo nanya ke driver rata-rata mereka dapat penumpang 3-4 orang seharian. kasihan, harus berebut semenjak banyak teman sejenisnya.. memang sekarang penerimaan driver gojek yg parttime kyk buat org bekerja/ mahasiswa memang sudah ditutup, tapi–yang berpunya itu loh yang harus menjadi konsentrasi nadiem dkk kalau memang ingin menyejahterakan rakyat kecil.

  10. Sebagai istri seorg driver gojek sy merasakan betul bagaimana sulit nya suami sy dan teman2nya mencari order ,dr grup whatsapp para driver keluhan itu terbaca,semakin rame perbincangan di grup menandakan mereka sdg tdk berada di jalan mengantar penumpang .suami gabung ke gojek awal juli jd ya cuman 1,5bln merasakan penghasilan seminggu diatas 1,5jt setelahnya adalah perjuangan jempol!mkr harus cepat menekan tombol terima order sdh ga bs pilih2 order lagi,lahh kalo milih gimana bayar bensin,pulsa sm makan?apalagi ada beberapa driver menggunakan provider ttt spy order cepat terbaca di hape,biaya lagi kan?jd mohon maklum jk mrk tak paham jalan..nasehat saya kepd suami cuma 2,bertahan dan tetap berbuat jujur!karena sy yakin nadiem makarim punya strategi sendiri dgn merekrut driver bulan agustus kemarin..keep support us ya kaka2 om,mbak2 🙂

  11. Kayaknya buat kita para penumpang masih wajar sih kasih arahin jalan kalo itu mang jarak jauh soalnya menurut sumber di gps abang gojeknya sendiri masih banyak kekurangan tidak semua wilayah masuk dalam map gps gojek,masih ada titik2 tertentu yang belum masuk map baik saat penjemputan maupun antar
    sadarlah kita sudah di kasih angkutan murah,di jemput lagi antar sampe tempat tujuan pula,
    kalo yang mau enak sambil tidur ya naik taksi saja

    1. Mungkin kalimat terakhir tidak cocok diarahkan ke saya. Ini bicara kenyamanan. Saya tidak masalah bila GOjek menerapkan harga seperti sedia kala, asal tidak seperti ini jadinya. Jangankan taksi, saya order Grab car pun masih mampu kok.

      1. Hehehe….., eh, hahaha….. Maaf, bukan ngetawain. Tapi jawaban anda terasa lucu. Terkesan emosi, ah!

        Respon orang ‘kan beda-beda ya.

      2. Sombong sekali km , kalau memang merasa mampu untuk bayar taksi , lebih baik naik taxi lah , ngga usah naik go jek , buktikan kalau memang km mampu bayar jangan omong besar lah , ingat kalau kita berbuat baik kepada sesama , yakin pasti suatu saat kita akan dapat orang yg nolong kita , kalau driver go jek nanya arah tujuan ya masih baguslah daripada mereka sok tau jalan , malah nyasar ke mana mana kan malah lebih lama lagi sampai tujuan , ingat pepatah malu bertanya sesat di jalan , gw yakin aditto lo pasti pernah bertanya bukan , jgn sombong , kesombongan itu tidak baik

      1. Hahaha.. Iya sih, Teh. Maksudku begini, lho.

        Aku pribadi kan pengguna ojeg untuk liputan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Paling BT sama ojeg yang sudah menerapkan harga mahal, eh malah tidak tahu jalan. Begitu bulan Februari aku mencoba Gojek untuk pertama kali, dan mereka tahu jalan, sungguh senanglah hati ini. Sampai beberapa bulan kemudian aku masih menggunakan Gojek dan mendapat driver Gojek yang tahu jalan siapa yang nggak baper coba, Teh?

        Eh, sekarang situasinya beda. Kan jadi rada-rada BT 😦

      2. Aku ndak nyalahin kamu kok, Dit. Aku komen sama Mbak di atas yang nyuruh kamu naik taksi :)) Aku termasuk jarang banget pakai Gojek. Hamdallah selalu dapet yang tahu jalan. Ya sama seperti taksi, beginilah resiko kalau udah kebanyakan pengemudi. Main samber aja yang penting dapet dulu.

        Ya namanya juga hidup. Kadang dapet Gojek yang tau jalan, kadang dapet yang gak tau jalan. Sabar yah 😀

    2. suruh naik odong odong aja mba bagi yg gak pengertian biar di kasih lagu anak-anak kan percis kaya sifatnya ke kanak kanakan.. sopir pribadi aja masih belum paham selak beluk jalan.kalimat terakhir di atas ( Benar, deh, saya rela menunggu Gojek cukup lama (kalau memang jumlah pengemudi Gojek berkurang) asal yang menerima orderan saya benar-benar tahu jalan dan tidak diuber-uber waktu.

  12. Pendapatan Gojek diatas 5 jt perbulan bs diraih. Asal start kerja jam 05.30 s/d 22.00 dan mau ambil order terus2 an. Kenapa saya bilang begini. Karena sy gabung di gojek baru 2 mingguan dan penghasilan sudah mencapai 1.5 jt an dengan kerja 1 hari paling 3 x max ngambil order karena sy msh ada kerjaan utama.
    Order di sudirman-kuningan tuh 5 menit sekali notif order msk loh. Apalagi jam 16-19. Bisa 2 menit sekali. Belum lagi kita ngambil track diatas 20 km. Itu sekali order diatas 70 rb.
    Jadi pendapat pendapatan gojek 8 jt tinggal kenangan jelas sy bantah. Itu tergantung driver nya mau niat apa nggak meraih nya.
    Terima kasih

      1. 1,5jt per 2 minggu berarti sebulan 3 juta ya hmm memang segitu rata2 sekarang..kalo dulu 1,5jt keatas itu seminggu dan perlu diingat driver sekarang 30rb loh begitu order ketangkap apalagi jarak jauh balik lagi ke sudirman kan butuh wkt tdk sebentar kak,kalo niat si semua niat dapat penghasilan besar cuma kenapa ya skrg fenomena driver yg wafat krn sakit atau kecelakaan meningkat?ini jelas membuat sy bertanya2,apakah faktor kesehatan yg terabaikan penyebabnya?maaf,jk bicara takdir semua memang bakal mengalaminya ya..

  13. Ahiya betul. Sekarang tiap datang, mereka nanya saya mau diantar ke mana. Ada yang mirip2 namanya ternyata yg dia maksud beda sama tujuan saya. Jadinya saya yang panik, apa jangan-jangan saya yang salah input lokasi.

    Kangen sama pengendara gojek yang berkendara dengan aman dan dengan CS yang oke, deh.

  14. Ak dah males order gojek sejak juli lalu. Entah rumah tll pojok smp2 ga ada y mangkal atau krn cm anter jarak dekat, itu orderan mental trs. Sampe 3 jam bolak-balik order krn butuh bgt. Skr kasian ga bs milih2 dh

  15. mungkin tulisan d atas ada bnr nya dan tidak,untuk para pengguna gojek yg setia,mohon pengertiannya,tidak semua driver gojek tahu jalan,mungkin sebagaian mereka yg tahu jalan krn mereka sudah sering mengantar penumpang dan sering ketempat dan lokasi yg sama,coba deh klo mereka yg dr jakarta selatan disuruh mengantar ke daerah jakarta utara yg mrk kurañg bgtu knl nama jln,dan ingat di jakarta itu nama jln dan gang bnyk loh,kadang ada nama jln yg sama,pernah kejadian ada orderan dari pengguna gojek yg hnya menuliskan nama jalan.namun nama jalan tidak sesuai apa yg di jelaskan apa yg di detail oderan.klo kita mengikuti maps yg d tuju pasti kita kesasar ,krn tujuannya beda,maka mau ga mau kita hrs bertanya,maka dari itu ga ada slh ny kok klo para pengguna gojek memberi arahan,kan biar cepat sampai tujuan dengan aman dan nyaman.ingat kata pepatah malu bertanya sesat d jlan,sy adalah driver gojek yg baru bergabung,jujur sy tau jlan hnya sebagian,màka ketika ada oderan sy lihat dlu arah tujuan,jika sy tidak tau sy akan bertanya lokasi detailnya dan patokannya,allhamdulilah sy sedikit demi sedikit tahu jalan dan konsumen yg sy antar pun tidak pernah ada masalah,so untuk para pengguna gojek yg setia,mohon pengertiannya trima kasih

    1. Kalaulah memang tidak tahu jalan, kenapa diambil, Mas? Tunggu saja sampai ada orderan yang jaraknya jauh dan tujuan itu diketahui sama driver Gojeknya. Ada kalanya saya sebagai penumpang ingin duduk nyaman. Silahkan saja lewat mana saja asal ke tujuan yang dimaksud. Kalau terus-terusan diarahin, buat apa ponsel ada GPS-nya. Terkadang saya naik ojek pun karena saya tidak tahu jalan. Terimakasih 🙂

      1. Maaf sy bukannya sok tau ya kak dito,ada kemungkinan mereka ambil order yg mrk tak paham lokasinya karena rebutan order kak..coba,deh kaka dito kumpul dgn driver gojek,begitu hp bergetar dan telat sepersekian detik sj order diambil driver lain,ini berdasarkan cerita suami saya loh kak,ya ini jg akibat membanjirnya driver ojek online saat ini..

      2. mohon di mengerti,oderan itu datang persekian detik,secara ga langsung driver gojek ga bs berlama2 liat arah tujuan dr oderan itu sendiri,beda dlu dan sekarang,dlu di aplikasi driver gojek,drivernya bs memilih oderan yg menurut dia tahu tujuannya,krn oderan itu datang sekaligus dan driver bs memilih,klo sekarang aplikasi drivernya sudah beda,hanya 1 oderan yg muncul,itu pun siapa cepat dia dpt,memang di aplikasi terdapat gpsnya ,namun apa iya setiap jalan si driver hrs trs liat gps d hpnya?apakah itu tidak membahayakan?krn kosentrasinya terbagi antara jln dan lihat gps.supir taxi aja pasti juga akan minta petunjuk kok mas,80 % orng di jakarta sy yakin kok ga tau jalan dan nama jln,supir taxi aja yg bbrp tahun klo di suruh masuk ke gang2 jg bingung jlnnya,intinya ga ada slhnya kok klo mau ksh pentujuk sedikit,lain dlu dan skrng adalah jumlah driver gojek,dlu driver gojek hanya bbrp saja dan aplikasinya bs memilih oderan,makin kesini jumlah oderan pun makin bnyk tidak sesuai dgn jumlah drivernya bnyk ormg yg menunggu oderan tralu lama(mungkin sebagian bs menunggu,gmn dgn yg tidak bs menunggu?dan ingin cepat2 sampai tujuan?tanpa hrs menunggu lama.)maka dr itu pihak gojek merekut besàr2an agar tidak ada lagi oderan yg menumpuk dan pengguna gojek tanpa hrs menunggu lama.mengenai pendapatan gojek menurun ada 2 versi,pertama: dlu pengguna gojek yg baru download aplikasi bs memdapatkan voucer gratis 50rb dgn mendaftarkan emailnya,dan ketika dr pihak gojek menghapus kredit voucer gratis maka kelihatan mana pengguna gojek setia dan yg gratisan.dan yg kedua: semua itu tergantung dr drivernya mau berusaha mencari\berkeliling, atau dia hanya diam disatu tmpt yg membuat pendapatan dia berkurang.skrng gmn drivernya aja yg bs pintar2 mencari oderan dan berkeliling mencari spot yg ramai,bukan krn driver baru atau apalah itu,semua pny rezeki masing2.dan semua orng pasti pny kebutuhan masing2,jd mau dia double job,mahasiswa,ataupun yg lainnya,mereka pasti ada tujuan mencari rezeki,bagi sy sih semua berhak kok mas..selama rezeki itu halal.jdi mohon jangan di lihat di satu sisi aja tentang driver gojek,mengenai paham jalan jkrta,latar belakangnya seperti apa,dan kelakuannya,tdk semua driver seperti itu.baik itu driver lama atau baru.jgn seakan2 driver baru ga tau jln,dan biang mlsh dr menurunnya pendapatan gojek.semua tergantung dr drivernya itu sendiri.thx

  16. minta diarahin jalan itu udah biasa, udah jadi makanan tiap senin-sabtu. yang ngeselin itu, driver belom nongol tapi status order kita udah on the way destination. padahal mah driver nya masih lama pick up kita masih ada 15 menitan buat nyampe jemput saya. kan ngeselin lagi buru buru gabisa di cancel.

    1. Tapi masih setia menggunakan Gojek demi membantu para drivernya kan, Kak? Yuk, sama-sama bantu Mas Nadiem (((mas))) mewujudkan impian pertamanya membuat Gojek 🙂

  17. bagi saya tak masalah Driver Go-Jek bertambah yang jelas yang masuk driver Gojek tak boleh yang sudah bekerja. karna inti dari pertama Gojek dibuat oleh penemu Gojek bukan buat yang bekerja tetapi buat ojek yang mangkal untuk menambah penghasilan mereka. jadi saya memang tidak pernah setuju yang berpenghasilan masuk ke Go-jek atau orang yang kaya. dan semoga pihak manajemen Gojek bisa melihat jelas hal ini. untuk mengenai harga dan driver Gojek yang tak tau jalan saya tak masalah. hanya pesen berhati-hatilah dalam mengemudi karna keluarga menunggu dirumah *ingat semboyan lalu lintas* semua orang punya persepsi masing-masing. sukses selalu buat Gojek.

  18. Yang saya alami sebagai Driver Gojek sih sekarang orderan hanya bertahan 3 detik dan langsung diambil sama yang lain kalau ga cepet2 kita ambil.urusan alamat yang dituju itu belakangan. kalau driver Gojek pasti mengalami itu.Untungnya saya cuma buat mengisi waktu luang aja jadi ga serius banget ga dapet orderan. ada ya diterima ga ada ya santai aja.

  19. Hai, apakabar? Sudah makan?

    Cerita yang menarik. Memang begitulah resikonya bisnis. Tidak bisa dihindari.

    Saya cuma mau koreksi sedikit bahasanya nih.

    “Dulu, saya mendapat pengemudi Gojek yang tahu jalan. Bahkan yang jauh sekali pun. Paling yang mereka tanyakan Cuma letak persisnya dan ancang-ancangnya.”

    “ancang-ancang” di situ, kayaknya salah pemakaian. Maksud anda mungkin “ancar-ancar”, yang artinya perkiraan ya?

    Salam,
    Ophoeng

      1. Hahaha….. bukan kerana fast atau slow, terasa aneh ajah. Wong naek ojek koq pake ancang-ancang kayak mau lomba lari gitu.

  20. anak orang kaya kalo pingin mandiri tanpa bantuan orang tuanya sekarang di Indonesia ditolak. jadi budi pekerti nya gimana ya yang nulis ini?

    1. Bukan menolak. Di luar sana banyak kok kerjaan buat anak-anak orang kaya yang mau mandiri. Mereka punya semangat yang tinggi, otak yang masih jernih untuk digunakan berpikir yang susah, dan jenjang karier yang lebih dari sini. Maksud saya, biarkanlah mereka yang benar-benar membutuhkan yang bekerja di sini. Seperti abang ojek pangkalan yang pendapatannya tak menentu, atau mereka-mereka yang hidupnya sudah lelah kerja di kantoran tapi penghasilan nggak bertambah-tambah yang di sini.

  21. Menurut saya, banyak gojek yang mengesampingkan safety riding dalam menjalani profesinya, dan kurang wawasan jalan jalan atau tempat yang akan dituju, karena mereka instant, gak liwat latihan latihan khusus, oleh karena itu, operator gojek mesti melihat dari sisi ini.. dan juga soal gagap tehnologi juga mesti dikembangkan…

  22. Saya pengguna Go Jek. Perlu rendah hati. Jika hanya bertanya ttng tujuan meski beberapa kali, tidak maslah. Jika kebutan perlu ditegur keras. Jika Anda rendah hati pasti paham. Jakarta yg padat jgn membuat kita menjadi egois.

  23. Manusia itu berbeda beda ada yang di kasih jalan cepet sama driver gojek nya eh malah bilang mas saya ga pernah lewat sini biasa nya lewat sini jd driver gojek nya banyak bertanya, driver gojek ngebut biar penumpang ga telat sampe tujuan tapi di nilai tidakbagus pas jalan pelan ga ngebut di bilang lama jalan nya.. jadi serba salah driver gojek nya..
    Buat adito ga semua orang kesel nunjukin jalan, ada orang baik yg mau nunjukin jalan ga masalah.. itulah manusia yg berbeda beda keinginan nya jd wajar seperti itu..

  24. Saya pencinta gojek..saya ud terbantu sekali dgn kehadirannya..Apalagi saya sering jual beli online…kadang2 seller saya minta kirim via gojek krn lebih cepat dan tarifnya kurang lebih sama dengan jne (jabodetabek) ….gojek ga tau jalan? Wajar lah…saya aja asli Jakarta belom tentu hapal semua jalan di Jakarta…tujuan utama mas adiito naik gojek apa? Cepat,murah,nyaman? Kalo mas adiitoo pengennya yang duduk nyaman…jangan naik gojek…naik UBER nyaman banget…yg jemput alphard…tinggal tidur…nyampe ditujuan…mampu kan? “di gojek kan ada gps” memang ada…tapi kalo saya naik gojek mendingan saya ditanya daripada tuh abang gojek melototin gps..bahaya atuh n trust me…kalo jadi driver lebih efisien bertanya daripada liat gps 😀 “mereka asal ambil orderan tanpa tahu jalan” harusnya kita acungi jempol semangat yg seperti ini….tukang ojek banget 😄 siap nganter kemana aja…yg penting dapur ngebul 😁..mungkin mas adiitoo lebih cocok naik ojek pangkalan.(itu kalo nggak mampu naik uber 😄).bisa ditanya dulu sama drivernya…tau alamat ini gak? Kalo gak tau kan bisa di skip ke driver lain yg tau alamatnya…tp ojek pangkalan lebih mahal looo tarifnya dr gojek..kudu nawar2 dulu…

    1. Bagaimana ya menjawabnya. Orang-orang yang temanan saya di media sosial pasti tahu bagaimana bangganya saya tiap kali naik Gojek. Mungkin kalau tidak ada Gojek hidup saya tiap harinya kudu berantem sama tukang ojeg. Asal Mas Nadiem tahu saja, saya termasuk orang yang tidak rela bila ada spanduk-spanduk yang menolak kehadiran Gojek karena saya sendiri pengguna Gojek sejak lama. Jauh sebelum ada promo-promo dan jumlahnya masih sedikit.

      Karena komentar Mas Nadiem mirip sama komentar-komentar sebelumnya yang sudah saya jawab, silahkan dibaca saja deh yah.

      Intinya, sampai kapan pun selama ada Gojek saya tetap menggunakannya. Sekali pun sekarang ada Blue jek, Grab Bike dan lain-lain. Thanks yah

  25. Segala sesuatu yang baru..pasti ada proses nya..gojek pun demikian…sedang menuju ke arah yang lebih baik…mulai dari prosesnya..drivernya…diadakannya gps. Di hp driver untuk membantu driver mencari arah tanpa harus bertanya kpd customer…tapi pada prakteknya memang masih jauh dari harapan..
    1.driver gaptek…bayangkan ojek driver yang tadinya belum pernah memegang smartphone sama sekali..disuruh menggunakan gps…pengguna smartphone lama saja belom tentu sering pake gps..
    2.ketidak akuratan titik lokasi…ada customer yang mengetik nama Jalan saja..tidak lengkap…contoh misalnya jalan kemanggisan raya…begitu nongol di kotakvsearch lsg use this location…tanpa dicek keakuratan lokasinya….jalan kemanggisan itu luasnya bisa radius 2km lho….
    Mari kita sama2 berdoa gojek sebagai transportasi alternatif penembus kemacetan bisa sukses dan lancar…

  26. Wuih ini komentarnya gak habis-habis!
    Eniwei, aku baru sekali pakai GoJek, dan dulu itu nunggunya memang lama seperti katamu, sekitar 30 menit. Tapi memang benar, persaingan ini akan semakin ketat karena banyak yang ikut turun ke dalam transportasi online ini. Semoga yang benar-benar mencari nafkah di sini bisa tetap lancar ya rezekinya.

  27. saya anak muda, ya anak kuliahan, dan saya drvier gojek, saya daftar dibulan puasa, dan masih jarang banget yang tau gojek.. tapi yang saya incar memang buat uang jajan tambahan karena yang bekerja dirumah cuma seorang ibu, dan saya juga gabegitu tau jalan.. kalau memang masalah hafal atau enggaknya jalanan, apa itu bikin emosi ya? tapi kalau buru buru atau ngebut ngebut mah saya udah pasti ga pernah, ga beranilah.. bawa nyawa orang..
    kalo menurut saya sih, pihak gojeknya aja yang kurang konsisten untuk masalah pendaftaran..

    cuma sekedar share pikiran aja sih hehe.. maaf kalau ada salah-salah kata

    1. iyaaa kasihan juga ngga tau jalan kan juga namanya baru baru ya , kalau ngga tau jalan wajar nanti juga tau jalan lama kelamaan ,jadi Driver Gojek nya juga kasihan dalam perjalanan dia mencoba untuk mencari tau dan menghafal jalanya supaya ngga tersesat

  28. Saya driver yg mengenal gojek dr juni 2014
    Dan baru bergabung February 2015
    Hanya bisa senyum2 mengangguk membaca tulisan anda 🙂
    Dan tertawa melihat penjelasan driver2 di sini
    XD

  29. Assalamualaikum, mohon maaf pertama rezeki sudah di atur sama allah kalau misalkan abang nya pada buru buru order itu memang konsekuensi nya jadi Karyawan Gojek , sama halnya pekerjaan yang lainnya banyak yang bersaing juga kan hehehe

    kedua kan Gojek baru dan uang daftar dari mana saja ada juga yang dari kampung kan juga namanya pengalaman pertama nanti juga bakalan pada tau jalan lama kelamaan mereka ingin mencari rezeki mohon dimaklumi dan bersyukur sudah ada gampangnya naik Gojek dan Harga jelas

    ketiga Allah sudah kasih rezeki setiap orang dan bagaimana orang menjemput rezeki itu dengan berbagai cara , dan misalkan anak orang kaya yang kaya kedua orang tua nya mungkin orang tuanya ingin dia mandiri penghasilan ngga seperti orangtua nya , kalau orang kaya sendiri mungkin dia banyak utangnya lagipula dia yang menanggung konsekuensi nya sendiri atas pekerjaan yang mengganda , kalau misalkan ngantuk rezeki orang nanti juga ada balasannya

  30. Terimakasih bang adito atas postingannyan,kalau saya lihat post dan coment”annya, bisa bwt motifasi saya untuk jadi driver go-jek yang lebih baik dalam pelayanan,terimakasih juga buwat kakak” semua yang sudah coment,jadi semangat lagi cari rejekinya,hehehehehe

  31. Saya pengguna gojek juga sejak bulan may saya udah langganan gojek apalagi si gojek ngadain promo ceban waktu bln juli, wlw ordernya lama smpe 30 – 45 menit rela nungguin smpe nyangkut, pas udah dpt seneng bgt n puass krn bs cpt smpe kantor n rmh. Masalah abangny gag tau jln gag masalah bs qt yg pandu, tp kebanyakan abang gojeknya tau jln dr situ sy tau jln seputar cilandak-fatmawati-antasari-kemang-pejaten-pondok indah smpe sudirman trmasuk jln tikusnya, jd pas saya naek gojek si abangny gag tau jln sy yg pandu 😁😁pokoknya gojek sangat membantu saya, terima kasih gojek ☺

  32. setau saya sekarang yang bisa daftar jadi supir gojek, cuma janda atau tukang ojek pangkalan, itu kebijakan dari pihak gojek sekarang, jadi gak ada tuh mahasiswa sekarang yang bisa daftar jadi gojek,

  33. Assalamu alaikum….
    Saya gabung di gojek baru 2 bulan, memang brasa penghasilan bulan pertama lbh bagus dri bulan kedua, saya double job juga, dan saya ijin ke atasan saya klo saya ingin jdi driver gojek, dan diperbolehkan asal tidak mengganggu waktu kerja utama saya, saya narik mulai sore sepulang kantor, dan dri awal orderan tidak mesti saya ambil yg searah pulang, malah bisa membentang dri arah pulang. Kerjaan utama saya sebagai kurir sudah 10 tahun, saya masih sering pake gps untuk mencari alamat kiriman, karna saya tidak hapal dengan nama” jalanan ibukota Jakarta, jdi menurut saya bertanya kepada customer adalah hal wajib sebagai driver gojek, dri pada kita malah nyasar, jdi rugi waktu dan biaya, dan terima kasih kepada om, tante, bapak, ibu, mas, mbak atas masukannya yg ditulis dicblog ini, bagi saya ini sebuah masukan untuk para driver gojek yg baru maupun yg lama, agar kami para driver gojek bisa memperbaiki kesalahan maupun kekurangan untuk bisa bagus lgi dlm melayani kalian sebagai customer kami kedepannya, klo memang sudah puas maupun kurang puas dengan pelayanan teman” driver kami yg lain, jangan lupa untuk memberikan rate serta isi feedbacknya, itu jga salah satu cara kami menilai pelayanan sebagai driver gojek setelah melayani kalian semua, agar kita para driver bisa berinstropeksi diri akan kekurangan maupun kelebihan kami sebagai driver gojek, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada mas ditto yg sudah membuat wacana seputaran gojek di blognya…. maafkan saya apabila ada kata” yg salah dlm penulisanya….
    Wa alaikum salam….

  34. Saya bukan driver Gojek dan jg bkan pengguna gojek,,
    Rasany tulisan wacana diatas yg intinya merendahkan driver gojek saya tdk setuju. Masak ditnya aja dimasahkan, bgi pengguna yg sok kaya dan terpandang kalau gk mau di tanya suruh aja antar jemput ma saudaranya, terutama buat penulis wacana diatas..
    Udah bisa bayar murah aja udah syukur.
    Padahal yg banyak kebantu dgn adanya gojek ini pengguna bayar murah antarnya sampai 25 km bayar 15rb masih sombong, coba aja naik ojek pengkalan atau taksi bisa kena berapa biayanya,,

  35. Salam kenal mas dito .saya gunturmilan gojek gajahmada plaza .kami bukan tidak tau jalan tapi kami memastikan aja mas karena kana beberapa jalan sama mas.dan masalah ambil orderan gak mungkin mas kita ambil milih kalo gt gak bakal dapat mas .karena itungan detik udah ilang mas.jd ya mau gak mau harus ambil.ambil hikmahnya aja mas kl bantu gojek nuntun jalan dapat pahala kok mas mereka kan gojek buat keluarga juga mas heheheheh smg mas dito makin sabar menghadapi gojek yg kurang tau jalan.dan dimudahkan rejeki nya buat mas dito .hehehehehe salam kenal sekali lagi lagi mas.wassalam

  36. met pagi,,,para pengguna jasa gojek
    sy selaku driver gojek,,,sangat menghargai keluhan mas dito,memang ada sbagian driver gojek yg gaptek(maaf)di krnakan sblmnya blm prnh mnggunakan hp android,,sy hrp mas dito bs mngrti akan keadaan trsbt,tp seiring brjalannya waktu mrka psti akan bs n pndai mnggunakan hp android,,serta hafal jln,sy brkendara smbil melihat maps di hp tdk ada mslh fine2 aja,tp smua itu kan psti perlu proses dan butuh pmbelajaran,,tp pd intinya kita slaku driver tetap slalu brusha lbh mngutamakan kslamatan dan knyamanan pnumpang,,salam gojek driver,,have a nice moment with gojek everyday,,

  37. lebih nyaman naik kendaraan pribadi tidak menyalahkan satu sama lain,Si A begini Si B Begini. kalau anda salah y salahkan diri anda sendiri.. kalau masalah hati nurani Dalam Hal HARTA lebih baik sumbang kan sebagian rejeki kalian bagi yg membutuhkan ( PERNAHKAH ANDA BERAMAL ), Dalam Hal ilmu/pendidikan Bagikan ilmu/ pendidikan yg kalian tau ke pada mereka yg belum tau, dll salam damai selalu…
    Intinya semangat, doa dan kemauan dalam segala hal.. itulah kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat… Semangat : 1 wae yg utama tidak putus asa ke. kemauan :1 wae dalam segi pekerjaan apa bila anda tidak mempunya kemauan dalam bekerja untuk menjadi lebih baik maka yhaa terima nasibnya aja… contoh seperti pembah san di atas malu bertanya sesat di jalan, malu bertanya dalam bekerja maka kamu lah orng yg akan menjadi pengangguran, malu bertanya pendidikan maka kamu lah yang akan menjadi orang bodoh selamanya.
    Semangat terus driver Go-jek… walau pun hujan, banjir, panas wajib tetap semangat untuk istri dan yg utama anakmu.. jadikan lah mereka orng yg berguna bagi semuanya..aminnnnnnnnnnn

  38. Sy driver gojek Alhamdulillah semenjak gabung 2 bulan ini bs dapat penghasilan 500-700rb perhari krn hanya pokus di gofood dan gomart yg poinya gede.. Untuk anter jemput penumpang sy hanya ambil order yg jaraknya dibawah 5km. Biar ga terlalu cape jd bisa cari order banyak.. Yg penting semangat dan pelayanan untuk pelanggan No 1. Mungkin buat para driver yg kurang paham jalan bs ikutin jejak sy ga usah nerima irder jauh2. Dekat2 aja tp rutin dapet order. Ga bikin. Penumpang bete jg

  39. Dear agan adhitoo, nice sharing bro, tapi, lain kali konservasi lebih detail ttg suatu hal yang akan di share ke khalayak ya, 1 pesan saya, and its simply think,

    “Kalau ga tau apa apa, jgn sok tau,apalg sampai asumsi aneh aneh”

    Kalau mas adhito dan yg merasa mampu disini naik “non ojek” ya monggo…

    Eniwey, saya sendiri Gojek Driver, saya tau dan alamin gimana pahit manisnya gojek driver, soo please stop ngejudge yg aneh aneh ya,
    Apalg buat kalian yg ga ngerasain rasanya jadi “The Real Gojek Driver” ,

    Thanks and best regards,

  40. Saya suka baca ini, ketawa, lucu, sebel, geli……saya hanya akan kasih semangat para gojek agar jgn putus asa, meskipun ada pro & kontra perihal gojek yg tdk tau jalan, saya maklum secara manusiawi mmg tdk mdh menghapal jalan yg jumlahnya puluhan ribu, jadi bacalah semua komen disini dgn adem jadikan pacuan untuk terus rajin bekerja demi keluarga tercinta, semoga bapak2 adik2 para gojek selalu sehat , dalam lindungan Allah dan dimudahkan rejekinya هُ…… aamiin

  41. Sy juga penumpang ojek online, merk bla…bla…bla….(ga sy sebut)
    mau ikutan comment aja….
    cuma mau kasih masukan aja untuk si mas pembuat tulisan ini,
    ga ada manusia yang sempurna di bumi ini mas……
    semua manusia pernah buat kesalahan apapun bentuknya…
    walaupun manusia itu sendiri terkadang ga menyadari..,
    menurut sy sich wajar2 aja, kalau driver nanya2x jalur yang tepat dan jelas sama penumpangnya. jika hal itu ga merugikan & tentunya jika menguntungkan si penumpang…. secara realnya waktu ga terbuang (kalo ga macet) dan tepat sampai tujuan gk nyasar2 juga…
    memberikan hal yg positif buat driver itu sendiri (kenapa enggak) toh keuntungannya pun di rasakan penumpangnya juga nantinya… karena hal seperti itu bisa membantu kekurangan pengetahuan tentang jalan dari si drivernya itu sendiri dan jika suatu saat driver yg anda pernah naiki dapat pelanggan ke daerah yang sama, itu poin plus buat mas. drivernya pun jadi sudah tau jalan, karena pernah dikasih tau sama mas dan ingat panduan jalan – jalannya dari mas (secara ga langsung mas sudah beramal walaupun hanya dalam bentuk ngasih tau jalan aja) berkah mas membantu orang yg kebingungan nyari jalan biar ga nyasar….
    tapi lain hal lagi klo penumpang sama drivernya gatau jalan, ada resep opsi nich mudah2an keterima,…
    misalnya :
    – klo gatau jalannya bisa patokan gps (jika ada) dan itupun klo ga ribet makenya pas lagi jalan, atau
    – minta bantuan talking2x (berbicara) antar sesama orang yang ada di pinggir jalan, turis guide, pa ogah pertigaan, atau petugas lalu lintas di jalan.
    – dan yang terakhirnya klo mentok banget gada solusi sama sekali dan anda ga mau ribet, anda bisa langsung minta cancelin aja ke drivernya di awal klo gatau jalannya. (mau enak ga enak ngebatalinnya ya sudah resiko) entah caranya gimana, mau tanya dulu ke drivernya via sms… tau apa engga jalannya, atau gmana kek…. mas pasti lebih paham untuk masalah boking dan cancelnya. dan kalo anda merasa ga enak cancelnya, bilang aja sy cari driver gojek yg apal semua jalan2x jabodetabek,… eh salah kebanyakan….hehehe… maksud sy jakarta aja.. jadi mas ga kerugian waktu dan lelah ditanya2x mulu sama drivernya. lalu bisa langsung bisa pesan taxi deh, pake ac lagi… nyaman ga kepanasan ga keujanan pula.
    pesan aja sich dari sy, kita makhluk sosial mas, (kita hidup butuh orang lain) jadi wajar2x aja klo cuma sekedar komunikasi pertanyaan tentang jalan, toh ga akan merugikan kita juga mas… malah membuat situasi nyaman kok selama perjalanan antara penumpang dan driver ngobrol sesekali, daripada diem2an sepanjang perjalanan kaku kayak yg lagi marahan tau2nya nyasar aja…hehehe…. tapi klo semisal penumpang (terutama cowo) dapetin drivernya cewe cantik nanya2 jalan sama penumpangnya yakin 100% pasti malah seneng mas, klo sy yg jdi penumpangnya malah di sengajain mas biar nyasar klo bisa gatau jalan juga gapapa, ikhlas sy mah mas… hehehe…
    jadi saran saya itu aja mas, klo misal masih cinta ojek online, cintailah ojek online… jangan mencari celah kesalahan orang lain terutama si drivernya tu sendiri… kasian mas, resiko driver ojek resikonya tinggi lho…mas pasti tau lah bentrok sama ojek pangkalan lah, amit2x juga ya… resiko kecelakaanya juga tinggi namanya di jalan. (siapa yang tau) apalagi keluarga mereka nunggu di rumah..toh posisinya mas klo di balik pun pasti ndak mau kan mas. jadi klo sama2 membutuhkan saling menghargai saja. insya allah ketemu jalannya… ga bakalan nyasar…heheehee….

  42. Dan mas Adiitoo akhirnya senyum2 sendiri lihat rating wordpressnya di google hahahaha…. Selamat mas topiknya rame.. Cuma gara2 driver gojeknya gak tau jalan jd bikin kesel mas Adiitoo.

  43. Walaupun sulit. Jlani aja. Rezeki sdh d atur kita tinggal nyari. Cma kdang y miris liat orng yg kaya ikut gojek juga . gk mikirin yg perekonomian orang lain yg kekurangan. Ayo lh kita saling berbagi dgn yg kurang mampu. Jgn d mkan sendiri lh. Mkasih. Maaf utk kata yg kurang berkenan.

  44. Pertama kali naik gojek pas ada kejadian bom sarinah…di anter gojek pp gratis dari rumah ke kampus, dari kampus kerumah 😀 #merdeka

  45. Sombong kau dito,mau aman ,nyaman dan cepat?pakai kendaraam pribadi aja lu..modal kere aja belagu lu.lu pikir lu tau semua seluk beluk jalan di kota jakarta?prett lah lu.

  46. cuma sedikit yg ingin saya tambahkan selama diri kita masih bernama manusia yg jauh dari kesempurnaan,pastinya kita tau bahwa bumi Allah itu luas ! kadang untuk jakarta dan sekitarnya kita harus bertanya dan bertanya ! terimalah dengan hati lapang dada segala keluhan para driver ojek yg berjasa kepada kita dengan segala resiko dan dan tanggung jawabnya di jalan ! tanda kita mahluk yg pandai. berterima kasih.wassalam….

  47. Wah semua orang kan punya kebutuhan mas, mau mahasiswa yg dari keluarga berada atau dari orang tua yg kurang manpu semua punya hak yang sama memperoleh perlakuan yang adil kan? Dont judge a book by its cover

  48. Namanya juga alat untuk transportasi, pastilah akan banyak saingan juga terutama dari setiap pendapatan bulanannya. Harusnya CS Gojek-Nya lebih selektif lagi jika menerima new2 dari para membernya. Biar anak2 dari kaum kaya raya tidak bisa ikut2an lagi untuk menyerobot masuk mengambil ahli rezeki dari kaum kelas menengah kebawahnya tuh. Sekalipun hal semacam ini juga sudah menjadi hak asasi untuk setiap individu.

  49. Bangga dan hormat saya, melihat wajah-wajah yang penuh berkah bagi keluarga itu.
    Begitu bertanggungjawab, begitu MACHO !!

  50. jangan cuma bisa cemooh driver ojek yg gataun jalan , tp liat jasa mereka yg udah nganterin kita .. kalau emg mreka gtau jalan emang rugi ya buat kita kalau ngasih unjuk jalan.. driver gojek kan ga semua asli dri jakarta jd wajar lah kalau gtau jalan .. yang orang asli jakarta juga pasti ga akan hapal seluruh seluk beluk jakarta .apalagi apal gedung2 di jakarta

  51. Klw untuk pekerja dan melamar jadi driver gojek untuk mencari tambahan penghasilan sih sah2 ajj….karena untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yg saat ini semakin sulit…apa mas mw mencukupi kehidupan mereka dengan melarang para pekerja yg gajinya pas2 an bahkan d bawah rata2….

  52. Wehhh ini yg bikin postingan kok sombong banget ya…
    Ane juga jual jasa transpot online. Maap maap aja seblm nya. Agan pikir semua ojek, /semua orang hafal jln/rute… Kami semua ngandelin GM ato waze ato aplikasi GPS untuk membatu kami dlm menjemput ato mengantar penumpang. Klo ada yg bener2 hafal rute se jabodetabek Ane gaji, gan. Kerja sma ane. Mayan buat ganti GPS.
    Alhamdulilah gan. Selama ini penumpang klo ane bilang gak tau rute, mereka selalu bilang. “Buka waze aja pak”. Ato… “nanti sya tunjukin arah nya” palah terkadang tanpa di ane bilang dulu… Mereka pasti nanaya… “tau rutenya gak pak, klo gak tau, sya aja yg kasih tunjuk. “.
    Yah… Itu namanya kerja sama gan… Jiwa kerja sama. Agar gak nyasar dan sampai dengan selamat. Ane ngerti agan bayar,tp apa salahnya kerja sma. Klo agan keberatan kasih jln… Beli lah supir pribadi.

  53. maaf saya mau ikut koment.. saya pengguna gojek juga walaupun jarang, saya ga masalah klo ditanya arah tujuan, asal jangan ditanya kapan kawin. hahahaha. *lah ?

  54. Masukan aja nih kak

    Saran saya ente mending beralih ke Uber motor, harganya sadiss jauh parah bgt lebih murah
    1km cuma Rp.1000 FLAT, + RP.100/menit gak ada tarif minimum kak, jadi klo ente jarak cuma 5KM yaudah bayar goceng doank + brapa menit gtu..

    Oh iya di Uber juga si driver nya sama Skali gak bsa pilih2 order,saat order muncul si driver sama sekali gak bisa lihat tujuan penumpangnya kemana, nanti saat udh ketemu penumpang start trip baru tahu tujuannya kemana

    Driver Uber tuh pejuang keras kak,mereka anti yg namanya pilih2 order, mereka siap gak siap harus mau nganterin jauh.. rata2 dari mereka org yg tahu jalan kak karena terbiasa jalan jarak jauh.. saya pernah ngobrol sama driver dy dalam sehari pernah bolak balik Cibinong-jakarta sampe 3X

    So
    #uberon

  55. Ga mungkin ada orang yang apal seluruh plosok jabodetabek bung!! Biarkan mereka blajar.. Dari anda anggap aja anda memberi ilmu yang bermanfaat.. Ok kawan atau suruh aja buka maps..

  56. haha… hanya bs ketawa baca komentarnya Driver Gojek, koment dikit aj, yah tetep sabar klo dapat driver yg g tau jalan, namanya juga kehidupan, hihihi.. bawa santai nikmatin aja, sambil ajak ngobrol.. *Toss , begitu sampai ditujuan kasih lebih duitnya 🙂 *keep smile. sambil siul2 ceria.

  57. Cerita yg menarik, ane jg punya cerita untuk pengemudi Go-Jek nakal. Pernah ane order Go-Jek lihat di GPS kayanya dekat sari sy, tp dia ga datang, ditelepon sampe 5 kali ga angkat2 jg, lalu ane cancel, terus langsung order lagi,,lalu datang deh tukang gojeknya..dan ternyata yg datang itu tukang Go-Jek yg dicancel (ane ga tau), pas ane diantaranya sama dia Go-Jek yg ane pesan yg baru telepon2, hp di kantong, ga dengar, dia ternyata sms berkali kali. Pas nyampe ane tanya ke tukang Go-Jek yg antar, dia ngasi bayar sekian krn memang ane udah tau jg langsung bayar, dia pergi. Saat ane keluarin hp ada ada telepon dan SMS, ane telepon ada berpikir penting, eh ternyata Go-Jek yg ane pesan kedua..dia udah nunggu lama lama. Nah artinya Go-Jek pertama licik, kayanya dia sengaja sampe ane cancel, stlh dicancel langsung deh disamperin sama dia, jd dia dipotong 20℅ dari gojeknya

Leave a comment